Dibuat Murah, Karcis Trem Surabaya Disubsidi Pusat

Percepatan realisasi proyek trem terus didorong Pemerintah Kota (pemkot) Surabaya. Dalam dua minggu ini penandatanganan perjanjian kerja sama (PKS) antara Pemkot Surabaya, Kementerian Perhubungan (Kemenhub), dan PT Kereta Api Indonesia (KAI) akan segera dilakukan. Dalam perjanjian kerja sama itu akan tertuang subsidi untuk tiket atau karcis yang akan diberikan oleh pemerintah pusat kepada penumpang.

Perjanjian kerja sama untuk realisasi trem koridor utara-selatan dengan konsep reaktivasi jalur memang terus menunjukkan progres. Kepala Bidang Fisik, Sarana, dan Prasarana Bappeko Surabaya A.A. Gede Dwija Wardhana menyatakan, selain pembagian tugas yang sudah dilakukan, yang masih dibahas adalah pemberian subsidi untuk penumpang trem.

Dwija menyatakan bahwa pengoperasian trem Surabaya akan langsung ditangani PT KAI. Pemerintah pusat juga akan memberikan subsidi. “Subsidi akan diberikan oleh pemerintah pusat yang juga didasarkan pada willingness to pay dari masyarakat. Yang jelas, trem akan dibuat murah agar masyarakat mau beralih ke transporatasi masal,” terangnya kemarin (5/9).

Berdasar kajian, tarif trem akan dipatok Rp 7.000–Rp 9.000. Harga tersebut berbeda dari kajian kemauan membayar masyarakat yang berkisar Rp 5.000–Rp 6.000. Karena itu, subsidi pemerintah diharapkan bisa disesuaikan dengan daya beli dan kemauan membayar masyarakat. Efeknya akan membawa dampak pada tingginya animo masyarakat untuk memilih trem.

Realisasi trem koridor utara-selatan diperkirakan membutuhkan investasi Rp 2,2 trilliun dari pemerintah pusat. Investasi untuk koridor timur-barat yang akan menggunakan monorel akan lebih besar, yaitu Rp 6,4 trilliun. Tahun ini yang dikejar realisasinya lebih dulu adalah trem. Dwija menjelaskan bahwa trem akan dibangun dengan start di Joyoboyo. Pemkot juga akan menyiapkan rekayasa lalu lintas selama pengerjaan proyek trem. “Jadi, pembagian tugas sudah dilakukan. Pemkot kebagian penyediaan lahan dan bertanggung jawab selama proyek berlangung,” papar Dwija.

Untuk pemantapan persiapan trem, pemkot tengah mengajukan dana untuk perubahan anggaran keuangan (PAK) untuk memotong jalan di trotar kecil (berem) di median jalan. Kepala Bidang Perencanaan dan Pemanfaatan Dinas PU Bina Marga Kota Surabaya Ganjar Siswo Pramono menyatakan bahwa dana yang dialokasikan untuk penyempitan berem sekitar Rp 1 miliar. “Ya, kami ajukan di PAK ini agar persiapan pemkot selesai begitu pengerjaan fisik dilakukan,” tuturnya.

Kemenhub pernah menyatakan bahwa proyek trem akan rampung setelah tiga tahun. Pemkot berharap, proyek trem bisa selesai hanya dalam dua tahun. Selain itu, realiasasi trem mendapat dukungan Ketua Komisi C DPRD Surabaya Syaifuddin Zuhri. Menurut dia, semakin cepat trem terwujud, akan semakin baik untuk masyarakat. Apalagi, moda transporatasi tersebut memiliki banyak kelebihan. “Pertama, tentu itu diharapkan mengurangi kemacetan dan lebih nyaman untuk penumpang,” kata politikus PDIP tersebut. (ima/c1/hen/radarsurabaya)
Share on Google Plus

About Erwin Mae

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Posting Komentar